Mengirim Naskah Untuk Penerbit Pro-U Media

Tips bagaimana cara mengirim naskah buku untuk penerbit Pro-U Media. Tulisan ini saya ambil dari blog penerbit tersebut. Semoga bermanfaat.

Andakah salah satunya yang tertantang untuk mengirimkan naskah (asli atau terjemah) tentang:

  • Pengembangan diri (motivasi)
  • Pernikahan; keluarga (parenting)
  • Dakwah; pergerakan Islam
  • Hikmah & kandungan ibadah
  • Dunia remaja
  • Novel islam
  • Bacaan anak
Panjang halaman minimal untuk nonfiksi 100, fiksi 150, diketik pada kertas A4 spasi 2, font Times/Garamond.

Kirimkan naskah Anda via pos ke alamat Pro-U Media:

Jl. Jogokariyan 35 Yogyakarta 55143
telp.& faks: 0274-376301;
SMS: 0274-7447222
e-mail: proumedia@gmail.com

Jurus Ampuh agar Naskahmu Bisa Terbit di Pro-U Media:
  • Tema: islami (yang masih menjelek-jelekkan Islam, minggir! Yang suka merusak Islam atas nama Islam, mundur!).
  • Ide unik, kaya gagasan.
  • Orisinil; tidak mengekor apalagi menjiplak.
  • Bahasa renyah dan mengalir.
  • Tegas dalam sikap keislaman (maaf, penulis plintat-plintut dan penjilat Barat, bukan kawan Pro-U Media).
  • Kaya contoh atau kisah (untuk karya nonfiksi).
  • Plot tidak klise dan monoton (untuk novel).8. Jumlah halaman sesuai syarat minimal.

Wahyu Wibowo
Founder Sorsawo.Com

Artikel menarik lainnya...

Menulis Buku Untuk Penerbit Andi

Pengin tahu gimana caranya mengirimkan naskah buku untuk penerbit Andi? Simak caranya berikut ini.

A. Naskah Komputer, Ekonomi, Pertanian, Hukum, Perhotelan, Psikologi, dll

Materi yang Harus Dikirim :

Penulis harus mengirimkan printout (bukan softcopy/CD/email) naskah final (bukan outline ataupun draft) dan diketik komputer dengan program MS Word yang disertai:

  • Judul Buku
  • Kata pengantar
  • Daftar Isi
  • Daftar Gambar
  • Daftar Tabel
  • Daftar Lampiran
  • Isi
  • Daftar Pustaka
  • Indeks
  • Abstrak (sinopsis)
  • Memberi penjelasan mengenai: pasar sasaran yang dituju, prospek pasar, manfaat setelah membaca buku ini.
  • Profil penulis, memberi keterangan singkat tentang penulis (biodata).

B. Naskah fiksi, CERGAM, CERPEN

Penulis harus mengirimkan ke Penerbit printout/cetakan (bukan softcopy: CD/email) naskah final (bukan outline, proposal atau sinopsis) dan diketik komputer dengan program MS Word.

Curriculum Vitae (CV) lengkap termasuk alamat surat yang jelas dari penulis yang bersangkutan.

Dikirim via pos jangan via email.

Penilaian Naskah :

Penerbit menilai naskah dari berbagai aspek:

1. Aspek Ideologis

Apakah topik bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila, apakah topiknya
akan meresahkan kondisi masyarakat seperti: politik, hankam, sara, sopan
santun, harga diri, dll.

2. Aspek Keilmuan

Apakah topik yang dibahas merupakan topik baru bagi masyarakat, dan apakah masyarakat sudah siap menerima topik tersebut?

Apakah naskah tersebut gagasan asli atau jiplakan? Terkait dengan akurasi data maka diperlukan sumber daftar pustaka yang lengkap.

3. Aspek Penyajian

Apakah sistematika kerangka pemikiran baik sehingga alur logika pemaparan mudah dipahami?

Bahasa yang digunakan apakah komunikatif sesuai dengan jenis naskah dan sasaran pembaca?

Apakah cara penulisannya sudah benar, yaitu menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baku?

Kelengkapan naskah secara fisik seperti kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, batang tubuh, daftar gambar, tabel, lampiran, index, daftar pustaka, sinposis, apakah sudah lengkap?

Pengetikan menggunakan media dan alat apa, apakah tulis tangan, diketik manual, ketik komputer menggunakan software tertentu?

Mutu gambar, tabel dan objek lain yang dipasang (capture) apakah layak atau masih harus diperbaiki lagi?

Apakah urusan perizinan penggunaan gambar tertentu, izin terjemahan, izin pengutipan dll. sudah diselesaikan?

4. Aspek Pemasaran

Apakah tema naskah mempunyai pangsa pasar jelas dan luas sehingga buku akan dapat dan mudah diterima pasar?

Apakah naskah memiliki selling point atau potensi jual tertentu, seperti judul, keindahan, bahasa, kasus aktual, dsb?

Apakah ada buku sejenis yang beredar dan telah diterbitkan? Apa kelebihan naskah tersebut dibandingkan dengan buku lain?

5. Aspek Reputasi Penulis

Apakah penulis adalah tokoh, praktisi, dosen yang sangat diakui kepakarannya oleh masyarakat luas?

Apakah buku-buku yang pernah diterbitkan mempunyai catatan keilmuan dan pemasaran yang baik?

Keputusan Menerima/Menolak Naskah

Untuk Apa dan Mengapa Penerbit Harus Menilai Naskah?

Penerbit adalah suatu badan usaha yang bercita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk tujuan tersebut Penerbit mengusahakan, menyediakan, dan menyebarluaskan bagi khalayak umum, pengetahuan dan pengalaman hasil karya ilmiah para Penulis dalam bentuk sajian yang terpadu, rapi, indah, dan komunikatif, baik isi maupun kemasan fisik, melalui tata cara yang
sesuai, dan bertanggung jawab atas segala risiko yang ditimbulkan oleh kegiatannya.

Berdasarkan pengertian mengenai penerbitan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerbit tidak bermaksud untuk menghakimi hasil karya Penulis, sehingga tidak ada alasan untuk tidak menghargai karya tersebut karena Penulis adalah “rekan sejawat” bagi Penerbit.

Penilaian naskah bukan untuk menjatuhkan vonis naskah baik atau buruk, layak terbit atau tidak. Langkah tersebut digunakan sebagai sarana untuk memperlancar proses penerbitan secara optimal.

Proses penilaian ini adalah proses standar penerbitan sehingga perlu ada komunikasi yang baik antara Penerbit dan Penulis. Dengan demikian tidak ada salah-pengertian: bahwa Penerbit menganggap remeh Penulis atau Penulis merasa naskahnya sudah yang terbaik.

Keputusan Naskah

Setelah Penulis menyerahkan naskah pada Penerbit, paling lambat 1 bulan untuk naskah-naskah non fiksi, sedangkan untuk naskah fiksi paling lambat 3 bulan, Penerbit memberikan keputusan melalui surat resmi kepada Penulis, apakah buku diterbitkan atau tidak.

Untuk naskah yang diterima, Penerbit akan mengirim surat pemberitahuan resmi. Penulis wajib melengkapi kelengkapan naskah - softcopy.

Untuk naskah yang ditolak, naskah akan dikembalikan kepada Penulis bersama dengan surat pemberitahuan penolakan penerbitan.

Pengiriman Printout Naskah :

Anda dapat mengirimkan naskah dengan cara:

Lewat pos/paket ditujukan ke:

Penerbit ANDI
Jl. Beo 38-40 Yogyakarta 55281
Telp (0274) 561881; Fax (0274) 588282

atau

datang langsung ke kantor Penerbit ANDI dan menemui bagian Product Development PBU (Penerbitan Buku Umum) apabila Penulis berdomisili di Kota Yogyakarta.

Hubungan Antara Penulis dan Penerbit

Penulis dengan Penerbit memiliki kedudukan setara; secara umum Penulis memandang Penerbit bertindak sebagai intermediary karya-karya yang akan disampaikan kepada masyarakat, sedangkan Penerbit memandang Penulis sebagai aset penting perusahaan yang menyebabkan proses penerbitan tetap berlangsung.

Kepentingan apa di balik dorongan untuk menulis?

Menulis dapat meningkatkan kredit point (bagi pengajar), meningkatkan kredibilitas, dan pemenuhan finansial. Hal tersebut yang memotivasi penulis untuk menghasilkan suatu karya yang berkualitas.

Apa kelebihan Penerbit ANDI dibanding penerbit lain?

  • Buku ANDI telah memiliki Brand Name tersendiri di hati masyarakat.
  • Memiliki jaringan distribusi yang luas di seluruh kota besar di Indonesia.
  • Memiliki mesin cetak sendiri sehingga hasil, kecepatan, dan kualitas dapat diatur dengan baik.
  • Memiliki sistem royalti yang jelas, jujur dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan sinergi kerja sama antara Penulis dengan Penerbit akan diperoleh hasil berupa penerimaan masyarakat terhadap buku terbitan ANDI.

Bentuk Royalti Penerbit ANDI

Penerbit ANDI memberikan royalti sebagai berikut:

  • Besar royalti standar adalah 10%.
  • Bagi penulis yang baru pertama kali memasukkan terbitannya ke Penerbit ANDI, berhak mendapat 10% dengan perhitungan: 10% x harga jual x oplah (potong pajak penghasilan 15%). Pajak penghasilan tersebut nantinya akan disetorkan ke Kas Negara.
Mengingat Penerbit ANDI memiliki bentuk kerja sama yang beragam pada saluran distribusi pemasaran, maka perhitungan royalti adalah berdasarkan buku yang benar-benar telah terbayar lunas, dengan demikian buku yang sifatnya konsinyasi atau kredit belum dianggap sebagai buku laku.

Dalam hal ini Penerbit ANDI akan selalu menjaga kejujuran dan kepercayaan bagi semua relasinya, ini semua karena nama baik sangat penting bagi Penerbit ANDI.

Bentuk Kerja Sama Penerbitan

Bentuk kerja sama penerbitan yang ditawarkan Penerbit ANDI mencakup:

Kerja sama Penerbit dengan Penulis

Merupakan kerja sama antara Penerbit dengan Penulis secara individu untuk menerbitkan sebuah buku.

Kerja Sama Penerbit dengan Kelompok Penulis

Merupakan kerja sama antara Penerbit dengan beberapa Penulis sekaligus untuk menerbitkan sebuah buku. Dalam kerja sama ini, Penulis wajib menunjuk satu orang dengan pemberian surat kuasa, untuk bertanggung jawab terhadap segala urusan administratif maupun non administratif yang berkaitan dengan penerbitan.

Kerja sama Penerbit dengan Lembaga

Merupakan kerja sama antar Penerbit dengan sekelompok Penulis yang telah dikoordinasi oleh Lembaga/Institusi untuk menerbitkan sebuah buku. Dalam hal ini Penerbit hanya berhubungan dengan Lembaga/ Institusi yang telah diberi kepercayaan oleh Penulis.

Kerja sama Umum

  • Kerja sama cetak. Penerbit hanya membantu dalam jasa percetakannya, seperti buku jurnal ilmiah.
  • Kerja sama cetak dan penerbitan, Penerbit bekerja sama dengan Perorangan/Lembaga untuk menerbitkan sebuah buku dengan tanggungan biaya penerbitan bersama.
Catatan: Prosedur penerbitan ini sewaktu-waktu dapat berubah mengikuti perkembangan, situasi dan kondisi, untuk itu diharapkan Penulis dapat mengikuti informasi terbaru di Penerbit Andi.

Wahyu Wibowo
Founder Sorsawo.Com

Artikel menarik lainnya...

Kiat Menulis Untuk Media Massa

Ada artikel menarik tentang kiat menulis untuk media massa, yang saya ambil dari majalah Ummi. Barangkali bermanfaat bagi Anda yang lagi membutuhkan pencerahan seputar dunia penulisan.

Menulis itu gampang, kata seorang penulis terkenal. Benarkah? Lalu mengapa sulit
sekali menuangkan pikiran kita ke dalam tulisan, padahal kadang-kadang idenya
merupakan representasi kehidupan sehari-hari?

Ada baiknya kita mengetahui kiat-kiat menulis yang diperlukan bagi penulis pemula.

Hal yang sering dikeluhkan oleh penulis pemula atau calon penulis, umumnya kesulitan menuangkan ide pokok ke dalam tulisan. Setelah menulis beberapa paragraf, kita kemudian seperti kehilangan ide pokok. Alhasil, antara paragraf satu dengan yang lain tidak nyambung sama sekali.

Masalah lain adalah terlalu banyak ide yang ingin kita tuangkan ke dalam tulisan hingga ide tulisan berloncatan kesana kemari tak tentu arah. Logika yang kita gunakan pun seringkali salah tanpa kita sadari. Bahkan untuk sebuah cerpen sederhana, kesalahan ini masih banyak ditemukan.

Menulis itu gampang atau sulit?

Jawaban pertanyaan ini sangat relatif. Ada orang yang hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menyelesaikan tulisannya, namun ada pula yang berkali-kali menatap kertas atau layar kosong monitor dengan wajah putus asa.

Jadi gampang atau sulit itu amat tergantung pada sejauh mana keseriusan Anda untuk terus menulis.

Tahukah Anda kalau Ernest Hemingway, sastrawan kondang itu harus menelan kepahitan dengan berpuluh kali, bahkan lebih, tulisannya ditolak mentah-mentah oleh penerbit? Modal kepercayaan diri yang besar dan semangat pantang menyerahlah yang membuat namanya termashur seperti sekarang.

Nah, apakah Anda mempercayai diri sendiri bahwa Anda bisa menulis? Itu problem utama yang harus diselesaikan sebelum Anda mulai menulis. Berikut ini kiat sederhana untuk penulis pemula.

PERTAMA, seorang penulis harus memiliki keinginan, hasrat, dan cita-cita yang
tinggi.

Tiga hal tersebut penting dimiliki oleh penulis. Awalilah kegiatan menulis dengan cita-cita atau keinginan mengamalkan ilmu. Cita-cita bijaksana ini akan membuat tulisan Anda mengalir dengan lancar karena berangkat dari hati.

Ingatlah, cita-cita yang besar biasanya berawal dar hal-hal yang kecil.

KEDUA, niat. Niat adalah akar dari segala amal. Ia juga mendasari
langkah-langkah yang akan kita ambil dalam menulis. Niat itu melandasi tujuan
kita.

Apakah kita hendak menjadi penulis terkenal, disenangi oleh para pembaca. Atau ingin menjadi penulis yang menitikberatkan pada pendidikan bagi setiap orang yang membacanya walaupun tidak begitu dikenal orang .

Tanpa niat yang tulus, sulit untuk mencapai keberhasilan. Niat yang baik, hasilnya akan baik pula.

KETIGA, penulis harus memiliki modal. Bisa berbentuk materi atau
keahlian.

Modal utama adalah kemahiran dan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Kemahiran ini harus diuji dan dipraktekkan melalui latihan yang kontinyu yakni dengan membaca dan menulis.
Banyak membaca akan melatih kemampuan berbahasa dan teknik penulisan yang benar. Serta akan mendorong kita untuk menuangkan ide atau gagasan kita ke dalam tulisan.

Sedangkan modal materi tentu saja peralatan untuk menulis. Baik itu mesin ketik atau komputer, kertas, dan lainnya.


KEEMPAT, teruslah menulis. Tuliskan apa yang ada di pikiran kita. Teruslah
berlatih menulis dan jangan pernah berhenti.

Yakinkan diri sendiri, menulis itu indah. Sebuah pekerjaan yang menyenangkan. Tulisan kita akan jadi pedoman hidup bagi pembacanya.

Orang yang membacanya jadi tertarik akan bahasa, susunan kalimat, dan penguraiannya. Hal itu dapat dimulai dengan menuliskan kejadian sehari-hari yang kita alami lewat buku harian.


KELIMA, berwawasan luas. Rajin membaca adalah salah satu kuncinya. Selain
pengetahuan kita akan bertambah luas, “jendela” kita pun akan semakin terbuka.

Dengan wawasan yang luas, kita akan dapat menulis berbagai masalah. Seorang penulis yang berwawasan tidak akan kehabisan ide untuk menulis.


KEENAM, disiplin. Bila seorang penulis ingin melihat tulisannya muncul di media
massa, disiplin yang ketat adalah salah satu kuncinya.

Sempatkanlah menulis dua kali sehari, pilih waktu yang sesuai untuk kita. Berlatihlah minimal selama satu jam. Setelah terbiasa, menulis akan terasa lebih mudah.

Jangan menulis kalimat yang panjang dan bertele-tele. Maksudnya agar pembaca cepat menangkap ide penulis. Disiplin ini berguna untuk mendidik dan membiasakan menulis pada waktu-waktu tertentu.

Ada pula penulis yang menunggu mood datang. Jika tidak ingin “diperbudak” oleh rasa itu, cobalah resep seorang penulis spesialis keluarga dan pernikahan ini, ia akan menulis saat tidak mood dan tidak menulis saat mood datang!


KETUJUH, penulis harus teliti dan berhati-hati. Kecerobohan adalah musuh bagi
seorang penulis.

Ketelitian dan hati-hati ini tidak hanya dalam menulis, berpikir, dan membaca saja, tetapi juga ketika mengetik, mengabadikan pendapat, menulis nama orang, nama media massa, dan alamat media massa itu.


KEDELAPAN, tabah menghadapi kendala. Kendala itu kadang-kadang berawal dari diri
kita sendiri maupun lingkungan di luar.

Kendala dari sendiri adalah rasa malas yang luar biasa. Enggan menerima kritik atau patah arang saat tulisannya (lagi-lagi) dikembalikan. Inilah yang membuat orang malas menulis atau menjadi penulis.

Penulis yang tidak tabah, jangan bercita-cita menjadi penulis terkenal. Padahal sebenarnya kita tahu tidak banyak penulis di Indonesia. Penulis di media massa boleh dikatakan hanya itu-itu saja.

KESEMBILAN, jangan sungkan untuk membaca ulang hasil tulisan kita.

Jangan sampai saat tulisan sudah ditangan redaksi, masih ada kesalahan ketik yang mengganggu, logika tulisan yang kacau, kalimat tidak runtut, sampai tanda baca yang salah. Kecenderungan inilah yang membuat tulisan kita berakhir di tong sampah.

Jangan pula berharap pihak redaksi media massa tersebut mau memberikan masukan kenapa tulisan kita ditolak. Mungkin saja tulisan kita adalah salah satu dari sekian ratus tulisan yang menumpuk di meja redaksi.

Bayangkan, jika semua penulis meminta hal yang sama pada redaksi, betapa sibuknya mereka. Harus disadari oleh penulis, kebanyakan redaksi tidak mengadakan surat-menyurat, sehingga kesalahan penulisan biasanya dipelajari oleh si penulis sendiri atau meminta saran dari penulis senior.

Kemudian ketik dengan bersih hasil editan, revisi dan koreksian kita. Bagi calon penulis atau pemula, pekerjaan mengedit ini tidak cukup sekali atau dua kali, mungkin sampai empat atau lima kali. Baca sekali lagi sebelum kita yakin bahwa tulisan ini adalah tulisan terbaik yang kita hasilkan sehingga laik muat.


KESEPULUH, jangan salah alamat. Sebelum menulis alamat media massa di amplop,
pastikan lebih dulu ke media massa naskah atau tulisan yang akan kita kirim.

Pelajari lebih dahulu media massa tersebut. Adakah rubrik tersebut di media massa itu. Pelajari juga selera atau keinginan redaksinya. Hal ini dapat dilihat dari isi media massa yang bersangkutan dengan jalan membacanya setiap kali terbit atau untuk surat kabar selama tujuh kali penerbitan.

Jangan sampai terjadi, tulisan rubrik pertanian Anda kirimkan ke rubrik politik begitu pula dengan media massanya.


KESEBELAS, jangan tunggu dimuat. Sifat jelek seorang calon penulis adalah
menunggu tulisannya dimuat tanpa membuat tulisan baru.

Jika mulai lelah menulis, kita bisa membaca buku untuk mencerahkan pikiran. Hendaklah seorang penulis terus menerus menulis secara kontinyu. Habis yang satu, tulis masalah lain.
Jangan sampai tulisan tak kunjung dimuat, sedangkan tulisan baru tidak ada. Tulislah masalah yang baru dan kirimkan ke media massa yang berbeda.


KEDUABELAS, sugesti positif. Mulai sekarang buanglah jauh-jauh perkataan atau
kalimat, “Saya tidak bisa.”

Ganti dengan kata-kata atau kalimat yang membangkitkan semangat. Kata-kata itu berguna untuk mensugesti diri.

Kata-kata atau kalimat, “Saya pasti bisa” dapat dikatakan sebagai sugesti positif. Untuk lebih memantapkan keyakinan, tulislah dengan huruf besar-besar, “SAYA INGIN JADI PENULIS.” Kemudian tempelkan di kamar tidur hingga mudah dibaca setiap waktu.


KETIGABELAS, seorang calon penulis, harus mempunyai sifat rajin, tekun dan
sabar. Sifat-sifat seperti ini harus dimiliki oleh setiap penulis yang ingin
maju.

Rajin mengikuti perkembangan, tekun dalam berlatih, memupuk kesabaran saat tulisannya belum laik muat, serta terus-menerus mencoba memperbaikinya.

Akhrnya tidak ada kata yang tepat selain, selamat menulis.

Wahyu Wibowo
Founder Sorsawo.Com

Artikel menarik lainnya...

XL Award 2008 - Writing & Photo Competition

PT. Excelcomindo Pratama Tbk (XL) menyelenggarakan lomba karya tulis dan foto XL Award 2008
Total hadiah: Rp. 200 juta.

KATEGORI PESERTA

  • Wartawan
  • Masyarakat Umum
LOMBA KARYA TULIS
Tema :
  • Regulasi pemerintah bidang telekomunikasi dan konsekuensi bagi industri selular.
  • Mencari layanan nilai tambah (VAS) seluler paling efektif dan bermanfaat bagi publik
  • Konvergensi IT dan Telekomunikasi dan keuntungan bagi masyarakat.
  • Masa depan 3G dan peluang WiMAX di pasar Indonesia.
  • Dampak investasi di sektor telekomunikasi seluler terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
  • Turunnya tarif telekomunikasi terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masayarakat Indonesia.
  • Pengaruh perkembangan telekomunikasi seluler terhadap perkembangan industri tertentu di Indonesia.
LOMBA FOTO
Tema :
  • Selular dan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
  • Edukasi seluler kepada pelanggan.
  • Ketatnya persaingan antar operator.
  • Jaringan telekomunikasi menjangkau daerah-daerah pelosok negeri.
  • Kepedulian industri selular keapda masyarakat dan pelanggan.
KRITERIA UMUM PENILAIAN

  • Kesesuaian dengan tema
  • Visualisasi
  • Unsur teknis
PERSYARATAN
Lomba Karya Tulis
  • Materi tulisan pernah dipublikasikan di media cetak/media online antara 1 Oktober – 31 Desember 2008 untuk wartawan, dan dipublikasikan di media cetak/media online/blog pada periode/waktu yang sama untuk umum.
  • Materi tulisan berformat feature dan in-depth reporting (untuk wartawan)
  • Materi tulisan berformat feature, in-depth reporting, atau opini dan bukan berformat laporan ilmiah (untuk umum)
  • Materi tulisan yang dikirim harus :
    - Dalam format file MS Word (Soft copy)
    - Disertai bukti pemuatan berupa kliping asli bukan fotocopy (untuk media cetak) atau link website/blog melalui email (untuk media online/blog)
  • Materi tulisan belum pernah dan tidak sedang diikutsertakan dalam lomba sejenis yang diselenggarakan XL maupun pihak lain.
  • Setiap peserta bias mengirimkan maksimal 3 (tiga) tulisan.
Lomba Foto

  • Materi tulisan pernah dipublikasikan di media cetak/media online antara 1 Oktober – 31 Desember 2008 untuk wartawan, dan dipublikasikan di media cetak/media online/blog pada periode/waktu yang sama untuk umum.
  • Materi foto dikirim dalam bentuk :
    - Tercetak dengan ukuran A-4 (bias lewat pos/kurir/diantar langsung)
    - Soft copy dalam format JPG (bias lewar email)
    - Bukti pemuatan berupa kliping asli bukan fotocopy (untuk media cetak) atau link yang dikirim melalui email ke peserta (untuk media online/blog)
  • Materi foto belum pernah dan tidak sedang diikutsertakan dalam lomba sejenis yang diselenggarakan XL mauun pihak lain.
  • Foto harus sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
  • Setiap peserta bias mengirimkan maksimal 3 (tiga) foto
HADIAH LOMBA
  • Juara I untuk setiap kategori dan jenis lomba Rp. 18.000.000,-
  • Juara II untuk setiap kategori dan jenis lomba Rp. 13.000.000,-
  • Juara III untuk setiap kategori dan jenis lomba Rp. 8.000.000,-
  • Juara harapan I untuk setiap kategori dan jenis lomba Rp. 3.000.000,-
  • Juara harapan II untuk setiap kategori dan jenis lomba Rp. 2.000.000,-
Tiap pemenang akan mendapatkan : Sertifikat + Thropy + Pulsa XL Rp. 1.200.000,-
PENGIRIMAN HASIL KARYA
  • Hasil karta artikel tulis dan foto serta bukti pemuatan (menuliskan alamat URL dan bagi peserta umum yang mempublikasikan tulisan atau fotonya melalui blog/website) dikirimkan ke:
    Pantitia XL Award 2008 Writing & Photo Competition
    KoJI, Jl. Prof. Dr. Soepomo Komplek Bier No 1A
    Menteng Dalam, Jakarta Selatan.
    Telp. 021 83702660, 32709418
  • Soft copy karya tulis (MS Word) dan foto JPG (maksimum 2 M) dikirim ke XLAward @ xl.co.id
  • Karya tulis dan foto diterima panitia selambat-lambatnya tanggal 5 Januari 2009
  • PR Agency, XL dan dewan juri akan menguumkan pemenang pada acara XL Award 2008 yang berlangsung pada akhir Januari 2009.
Sumber
Wahyu Wibowo
Founder Sorsawo.Com

Artikel menarik lainnya...